Ngaku deh, siapa yang pernah punya ide brilian untuk mengembangkan karir namun akhirnya tertunda oleh deadline yang menumpuk? Atau mungkin semangat kerja di awal pekan langsung sirna begitu melihat inbox yang penuh? Tenang, kamu nggak sendirian.
Prokrastinasi, simpelnya adalah kebiasaan menunda pekerjaan meski tahu dampaknya buruk. Dalam karir, ini bisa menghambat produktivitas dan pencapaian tujuan. Tapi, jangan khawatir! Ada cara sat-set untuk melawannya dan tetap produktif meraih karir impian. Yuk, kita bahas!
Kenapa Kita Sering Menunda?
1. Perfeksionis Bikin Kita Takut Mulai
Seringkali, kita takut memulai karena ingin hasil yang sempurna. Padahal, ketakutan ini justru bisa membuat kita menunda. Ingat, dalam dunia kerja, kemajuan yang konsisten lebih berharga daripada kesempurnaan. Cobalah fokus pada progress, bukan hasil yang sempurna.
2. Terlalu Banyak atau Terlalu Membosankan
Daftar tugas yang menumpuk sering membuat kita merasa kewalahan dan akhirnya menunda-nunda. Semakin ditunda, semakin besar beban yang menanti. Cobalah pecah tugas besar menjadi bagian kecil agar lebih mudah dikelola.
3. Nggak Tahu Tujuannya Buat Apa
Ketika kita tidak mengetahui bagaimana suatu tugas berhubungan dengan tujuan karir kita, semangat untuk menyelesaikannya bisa menghilang. Menemukan kaitan antara pekerjaan yang kita lakukan sekarang dengan tujuan jangka panjang dapat menjadi motivasi yang kuat untuk tetap produktif.
Gimana Caranya Biar Bisa Lebih Sat-Set?
1. Time Blocking untuk Prioritas yang Jelas
Agar tidak bingung antara pekerjaan yang urgent dan yang penting, coba atur waktu untuk masing-masing tugas dengan teknik time blocking. Tentukan waktu tertentu, dan pastikan untuk memberi prioritas pada yang mendesak terlebih dahulu.
2. Pecah Tugas Menjadi Bagian yang Lebih Kecil
Alih-alih merasa tertekan dengan pekerjaan besar, pecahlah tugas-tugas tersebut menjadi bagian-bagian kecil yang lebih terjangkau. Ini akan memberimu rasa pencapaian setiap kali menyelesaikan satu bagian, dan membantu menjaga motivasi.
3. Terapkan Teknik Pomodoro
Jika kamu merasa mudah terdistraksi, coba teknik Pomodoro: bekerja selama 25 menit tanpa gangguan, kemudian beristirahat selama 5 menit. Ulangi siklus ini beberapa kali, dan gunakan waktu istirahat lebih lama setelah empat siklus. Dengan cara ini, kamu bisa tetap fokus dan menjaga energi sepanjang hari.
4. Pakai Matriks Eisenhower Bagi Tugas Jadi Empat:
Matriks Eisenhower membantu membagi tugas menjadi empat kategori: penting dan mendesak, penting tapi tidak mendesak, mendesak tapi tidak penting, dan tidak penting serta tidak mendesak. Fokuskan pada tugas yang penting dan mendesak terlebih dahulu, dan selesaikan satu per satu.
5. Latih Mindfulness Saat Bekerja
Cobalah untuk lebih sadar terhadap apa yang kamu kerjakan. Rasakan prosesnya, dan jika pikiran mulai melantur, tarik kembali fokusmu dengan lembut. Mindfulness dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan konsentrasi, sehingga pekerjaan bisa lebih cepat selesai.
6. Jangan Lupa Istirahat dan Me-Time!
Menjadi produktif tidak berarti bekerja tanpa henti. Jangan lupakan pentingnya istirahat dan waktu untuk diri sendiri. Cobalah untuk tidur cukup, makan dengan baik, dan luangkan waktu untuk aktivitas yang kamu nikmati, seperti menonton film atau berjalan-jalan. Mengelola waktu untuk diri sendiri sangat penting agar kamu tidak mengalami burnout.
Melawan prokrastinasi itu butuh waktu. Mulailah dari satu hal kecil: satu tugas, satu teknik, satu waktu. Jika hari ini belum berhasil, coba lagi besok. Yang penting, terus belajar dan bangun kebiasaan baru yang lebih produktif tanpa melupakan keseimbangan hidup. Yuk, jadi lebih sat-set raih sukses untuk karirmu!
Sumber:
