Influencer dan Leadership di Era Media Sosial: Kenapa Kita Harus Peka?

 

Pernah nggak sih lihat seseorang yang bisa memengaruhi banyak orang hanya dengan satu postingan di media sosial? Nggak jarang juga banyak orang jadi salah paham, bahkan termakan hoax hanya karena satu orang yang punya pengaruh tersebut. Senanders, ternyata fenomena ini berkaitan dengan leadership lho! Yuk, cari tahu!

Perlu diingat bahwa leadership sendiri adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi, mengajak, mengarahkan, juga menginspirasi orang lain dalam mencapai suatu tujuan.

Di era digital seperti sekarang, leadership nggak lagi terbatas ruang kelas, kantor, atau organisasi. Media sosial membuka ruang baru, di mana siapa pun bisa tampil sebagai sosok berpengaruh. Mulai dari aktivis, kreator konten, bahkan kita sendiri, semuanya punya kesempatan untuk menunjukkan nilai kepemimpinan lewat postingan, opini, atau interaksi online lainnya.

Nah, disinilah pentingnya kita punya kepekaan. Apakah orang yang kita ikuti benar-benar memberi pengaruh positif? Atau jangan-jangan kita tanpa sadar terbawa arus  pengaruh yang salah?

Leadership Bukan Hanya Soal Jabatan

Dulu, leadership lebih banyak kita lihat dalam bentuk formal seperti ketua kelas, ketua organisasi, atau CEO. Tapi sekarang, makna leadership sudah jauh lebih luas. Media sosial telah memberi ruang baru, di mana seorang kreator konten, aktivis digital, bahkan pengguna biasa bisa tampil sebagai pemimpin lewat ide dan pengaruh yang mereka sebarkan melalui postingan-postingan di berbagai platform.

Sebagai contoh, kita sering menjumpai aktivis lingkungan yang berkampanye lewat konten media sosial. Mereka mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan berdonasi, hingga memberi edukasi publik. Konten ini memberi dampak nyata bagi banyak orang, meski sang pembuat konten tidak memiliki jabatan resmi dalam organisasi tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa leadership lahir dari siapa saja, tanpa harus punya jabatan formal. Nah, disinilah pentingnya kita peka: sejauh mana pengaruh yang muncul di media sosial benar-benar memberi manfaat, dan seberapa besar dampaknya terhadap masyarakat?

Dampak Leadership di Media Sosial

Konten di media sosial punya kekuatan besar karena bisa menjangkau banyak orang dalam waktu singkat. Satu postingan bisa menggerakkan ribuan orang untuk ikut aksi sosial, menyebarkan informasi penting atau bahkan memengaruhi cara pandang masyarakat terhadap suatu isu. Keefektifannya dalam menyebarkan informasi kepada publik dan tidak adanya aturan penulisan informasi di media sosial, membuat semua orang dapat memiliki akses dan melakukan penyebaran tanpa penyaringan terlebih dahulu. Inilah alasan mengapa leadership di media sosial tidak bisa diremehkan. 

Leadership di media sosial tidak hanya berdampak positif, tapi juga bisa menimbulkan risiko penyebaran informasi tidak benar atau yang sering kita sebut sebagai hoax. Ketika seseorang yang berpengaruh seperti influencer atau bahkan teman dekat menyebarkan informasi yang belum tentu benar, leadership yang mereka miliki bisa membuat banyak orang ikut terpengaruh tanpa menyaring kebenarannya.


Kenapa Harus Peka?

Melihat besarnya dampak leadership di media sosial, baik positif maupun negatif, kita jadi sadar bahwa kemampuan memimpin di dunia digital bukanlah hal sepele. Justru karena pengaruhnya begitu luas, kita perlu belajar untuk lebih peka, baik sebagai pemimpin maupun sebagai audiens. Kepekaan menjadi hal penting agar kita bisa membedakan mana pengaruh yang membangum dan mana yang menyesatkan.

Sebagai seorang pemimpin digital kita harus memastikan pesan yang kita sampaikan bukan sekedar opini pribadi, tapi juga informasi yang akurat dan jelas sumbernya agar bisa memengaruhi cara pandang banyak orang ke hal yang positif. Sebagai audiens, kepekaan membuat kita lebih berhati-hati menerima informasi. Tidak semua yang viral itu benar, dan tidak semua yang dikatakan oleh figur publik harus kita ikuti.

Penutup

Jika setiap orang di media sosial mau sedikit lebih peka, ruang digital akan menjadi tempat yang lebih sehat untuk belajar, berbagi, dan tumbuh bersama.

Pada akhirnya leadership bisa terwujud dari postingan sederhana di sosial media yang membawa pengaruh besar. Baik berupa kampanye, edukasi, maupun sekedar menginspirasi orang lain untuk berbuat baik. Setiap orang punya kesempatan menjadi pemimpin di dunia digital,  jadi mari mulai dari diri sendiri: lebih peka, lebih bijak, dan gunakan pengaruh kita untuk hal-hal yang bermanfaat.

Sumber Referensi:

https://www.talenta.co/blog/apa-itu-leadership-pengertian-jenis-serta-manfaat-leadership/

http://103.241.192.17/~jurnalunidha/index.php/jteksis/article/view/182

Karina Arfyan Chairunnisa - CW Batch 5






Senandika Community

Senandika adalah komunitas yang bergerak pada bidang personal growth khususnya self-improvement, leadership skill and career preparation. Senandika adalah kata buatan dari dua bagian yaitu "senada" dan "unik" yang memiliki makna mencerminkan pertumbuhan,keunikan dan dinamika yang berkembang. Kata "nada" menggambarkan peningkatan secara bertahap dalam kekuatan, dimana satu nada saja tidak cukup dan membutuhkan banyak nada untuk membuatnya indah. "Nada" dapat mewakili perjalanan pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang bertahap. Sedangkan, "unik" merujuk pada sifat yang khas, istimewa atau berbeda yang dapat mewakili keunikan setiap individu dalam komunitas. Jadi, secara keseluruhan dapat diartikan sebagai perjalanan keunikan dan pertumbuhan yang menciptakan harmoni dan keindahan, sampai menghasilkan suatu karya yang memukau.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama