Menjadi leader atau pemimpin merupakan prestige yang penuh tanggung jawab. Klise memang, tapi hal ini wajib sekali dipahami dan dijalani ketika kita memimpin sebuah tim. Menjadi leader tentunya bukan hanya soal posisi dan jabatan. Namun juga in line dengan kemampuan diri untuk mengarahkan, menginspirasi, dan kemampuan diri untuk mengarahkan menginspirasi, dan membawa tim untuk mencapai tujuan bersama. Dengan begitu, bisa kita sepakati bahwa leader bukan cuma orang yang "nyuruh-nyuruh doang." Terus, apa sih tolak ukur kalau seseorang sudha menjadi leader yang berhasil? Biar seru, ayo kita bahas dan diskusi bersama mengenai nilai-nilai utama yang bisa jadi cerminan keberhasilan seorang LEADER.
PENGARUH KEBERHASILAN LEADERSHIP INTERNAL
Keberhasilan leadership internal ini terkait dengan strategi seorang pemimpin memimpin dirinya sendiri. Kenapa hal ini perlu dibahas? Yups, tentu perlu. Karena, seorang pemimpin yang ingin sukses membawa keberhasilan bersama tim, sejatinya harus sudah berhasil memimpin dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Dengan begitu, stabilitas emosi serta kemampuan menjadi "role model" sudah terpondasi dengan kuat. So here are some of the values:
1. Kemampuan Menginspirasi dan Memberdayakan
Seperti yang sudah kita sebut di awal, leader bukan cuma orang yang "nyuruh-nyuruh doang." Artinya, pemimpin yang baik bukan hanya yang paling vokal dalam berbicara, tapi harus banyak menginspirasi dari tindakannya juga. Mereka tahu visi dan misinya secara clear serta bisa menyampaikan dengan cara yang nyaman kepada tim. Lebih dari itu, mereka wajib hukumnya untuk memberi kepercayaan, motivasi, serta ruang untuk berkembang kepada timnya dan dirinya. Tidak kalah penting, leader juga harus siap sedia ketika tim butuh dukungan atau arahan.
2. Kemampuan Mengelola Konflik dan Perubahan
Pasti pernah dengar, kalau kita ingin memulai hubungan baik dengan orang lain, kita harus sudah selesai dan berdamai dengan diri sendiri. Benar sekali, hal tersebut juga berlaku untuk konsep leadership yang berhasil. Ketika kita sudah mampu mengelola konflik yang terjadi dalam diri kita sendiri, kita akan lebih berdamai dan siap menghadapi hal lain dari luar, at least dengan pemikiran yang lebih jernih. Alasannya simple, di setiap tim atau community pasti akan ada konflik yang tidak terduga. Hal tersebut sah dan wajar bisa saja terjadi. Alih-alih lari dari konflik, pemimpin yang baik justru akan fokus menjadi penengah yang adil dan solutif. Biasanya, mereka akan coba melihat akar masalah, mendengar dari berbagai point of view untuk mencari jalan keluar, serta memandang konflik sebagai opportunity to grow and learning more.
In line dengan urusan perubahan. Seseorang yang sudah siap menjadi pemimpin harus siap juga akan adanya berbagai perubahan. Either itu perubahan sistem kerja, tools kerja, atau juga target tim. Istilahnya "tetap tenang dan kuasai." Dengan adanya jiwa adaptif seperti itu, besar kemungkinan bahwa leader tersebut mampu meng-handle ketenangan dalam tim serta mampu nge-adjust strategi baru untuk menjaga stabilitas team activities.
3. Konsistensi Tindakan dan Keputusan
Yang terakhir terkait pengaruh keberhasilan internal adalah konsistensi. Yups! Benar banget, Bukan maksudnya pemimpin itu harus selalu statis alias kaku. Akan tetapi, artinya kamu harus berprinsip dan tidak plin-plan dalam mengambil tindakan. Segala keputusan dan kebijakan yang kamu buat tidak boleh berubah-ubah, apalagi perubahannya tidak beralasan jelas.
Dengan adanya konsistensi dalam jiwa seorang leader, ini akan membantu tim untuk saling percaya. Sederhananya, kalau kamu plin-plan tim kamu akan bingung, dan semua jadi amburadul. Lebih dari itu, konsistensi diri dalam jiwa leader juga mencerminkan sikap kedewasaan. kamu tidak akan mudah tersulut terhadap pressure sesaat, justru malah mampu pegang arah kendali meskipun dalam kondisi hectic.
PENGARUH KEBERHASILAN LEADERSHIP EKSTERNAL
Berikutnya adalah pengaruh keberhasilan leadership eksternal. Seperti yang kita tahu, namanya leadership pasti akan berkaitan dengan "pemimpin" dan "tim." Seorang pemimpin tidak akan pernah bisa dikatakan berhasil menjalankan kepemimpinannya jika tim yang bekerja bersamanya merasa tidak nyaman. Jadi, tim merupakan nyawa dalam keberhasilan seluruh proyek yang dikendalikan oleh leader. Untuk itu, saat ini akan kita bahas beberapa pengaruh eksternal agar seorang leader bisa dikatakan berhasil.
1. Pencapaian Tujuan Tim
Aspek pertama yang bisa dinilai secara kasat mata adalah: apakah tim yang sedang dipimpin berhasil mencapai goals? Namun, tolak ukurnya tidak berhenti sampai sini saja. Leader wajib banget mengelola proses kerja yang terjadi dalam tim dan dirinya. Seperti, apakah tim bekerja secara kolaboratif? Apa hambatannya? Dan lain sebagainya. Leader harus memastikan semua berjalan dalam arah dan tujuan yang sama. Perlu dicatat juga, leader harus mampu menciptakan ruang kolaborasi yang produktif dan jauh dari kata toxic.
2. Kepuasan dan Keterlibatan Tim
Masih berkesinambungan dengan poin sebelumnya. Leadership yang sukses bisa dilihat dari vibes di tim tersebut. Pemimpin yang hebat pasti akan menciptakan lingkungan kerja yang positif. Seperti kebebasan beropini, saling open mind terkait feedback, serta ketersediaan apresiasi. dengan begitu, tim akan nyaman. Output-nya tim akan lebih loyal, semangat, serta penuh inisiatif. Istilahnya gini, always positive vibes no "prengat-prengut".
3. Efektivitas dalam Komunikasi
Memang, komunikasi adalah kunci dari segala kunci. Tanpa komunikasi dengan tim, semua strategi terbaik dari leader profesional pun akan hancur dan gagal total. Selanjutnya, dengan komunikasi yang tidak efektif dari leader terhadap tim juga akan melahirkan kesalahan pikir antar sesama. Oleh karena itu, sangat perlu seorang pemimpin untuk pandai dalam menyampaikan segala konsep kerja secara jelas, open discuss, dan relate dengan situasi. Jangan cuma ngomong, tapi leader juga harus jago mendengar. Karena leadership bukan sekedar soal siapa yang paling banyak berkata-kata, namun juga tentang siapa yang paling hebat dalam menghubungkan.
4. Etika dan Integritas
Terakhir, kesuksesan leadership bersumber dari integritas. Sebab tanpa kepercayaan segala hubungan akan mudha gagal, termasuk hubungan antara leader dengan tim-timnya. Kemudian terkait etika. Apa gunanya punya skill keren, pengalaman segudang, ilmu banyak, kalau tidak punya etika? Makanya, pemimpin itu harus punya integritas dan etika baik. Dengan begitu tim akan lebih respect jika kamu respect ke mereka juga. Dan begitu kepercayaan serta respect itu telah tertanam dalam tim, loyalitas akan datang dengan sendirinya.
So, that;s all yang bisa kita diskusikan bersama. Sebagai penutup kita akan menyimpulkan bahwa leadership adalah sebuah perjalanan. Ketika kamu ingin leadership yang berhasil, bukan berarti kamu harus sempurna. Remember that you are still a human not an angel. Akan tetapi, untuk mencapai keberhasilan leadership, kamu perlu terus belajar, mendengar, dan mencoba untuk terus berkembang. Yang perlu kita catat dan ingat adalah, leadership itu bukan terkait leader di depan dan timnya di belakang membuntuti. Namun, terkait berjalan beriringan. Saling support, saling dengar, saling belajar, dan mencapai tujuan-tujuan besar bersama dalam sebuah circle yang disebut sebagai tim. Jadi bagaimana pengalaman kamu dalam menjadi leader atau dalam bekerja bersama tim? Dan kalau menurut kalian apa lagi tolok ukur keberhasilan leadership? Boleh share melalui instagram @senandika.community yaa! See you on the next one, Senanders.
Sumber;
Handayani, M. T. (2022). Indikator Kepemimpinan yang efektif dan cara meningkatkannya. EKRUT Media. https://www.ekrut.com/media/indikator-kepemimpinan. (Diakses pada 20 April 2025).
Horton International. (2023). Leadership Trends for 2025. Horton International. https://hortoninternational.com/leadership-trends-for-2025/ (Diakses pada 18 April 2025).
Imelda Iza Afkarina - CW Batch 4