Belajar Jadi Pemimpin lewat Meme di Medsos, Bisa?

 


Leadership sering banget diasosiasikan dengan hal-hal yang berat. Kalau denger kata "pemimpin", yang langsung muncul di kepala kita biasanya sosok serius, berwibawa, suka pidato, dan duduk di kursi penting. Tapi, hei, zaman udah berubah. Cara belajar, cara mikir, bahkan cara memimpin juga ikut berubah. Sekarang, pelajaran soal leadership gak cuma bisa kita temuin di buku atau seminar, tapi juga bisa dari meme.

Yes, kamu gak salah baca. Meme. Konten receh, lucu, bahkan absurd di media sosial itu ternyata punya banyak sisi menarik yang bisa dibedah. Dan lucunya, dari situ kita bisa belajar banyak banget soal gimana cara jadi pemimpin yang relate, peka, dan adaptif di era digital kayak sekarang. Yuk, bahas lebih dalam!

Pernah lihat meme yang bunyinya gini?

“Ketua kelompok… :

kita harus kerja bareng-bareng ya!’

Anggota Kelompok… :

Iya, Ketua’

and DAMN, Cuma ketua doang yang ngerjain.”

Menyentil? Banget.

Lucu? Iya.

Meme kayak gini secara gak langsung nyindir gaya kepemimpinan yang “kelihatan sibuk ngatur”, tapi gak bisa membangun kerja sama. Di sini kita belajar bahwa komunikasi pemimpin itu bukan sekadar ngomong doang, tapi gimana caranya menyampaikan pesan dengan efektif, bisa ngajak tim untuk gerak bareng, dan ngerti kondisi anggotanya.

Lewat meme, kita juga belajar bahwa pemimpin yang baik adalah mereka yang bisa menyampaikan sesuatu secara ringan tapi mengena. Jadi, kalau kamu punya pesan penting untuk tim atau organisasi, kamu gak selalu harus pakai bahasa berat dan kaku. Coba deh, sampaikan pakai bahasa yang nyambung sama audiensmu, kayak cara kerja meme itu sendiri.

Kalau dulu pemimpin identik dengan podium, sekarang pemimpin harus bisa adaptif sama ruang digital. Kenapa? Karena banyak interaksi tim atau komunitas yang sekarang terjadi secara online, misalnya di grup WhatsApp, Discord, Zoom, atau bahkan lewat story Instagram.

Pemimpin masa kini harus bisa mengerti bahasa digital. Bukan berarti harus jadi selebgram atau influencer, tapi minimal ngerti cara berinteraksi secara online yang menyenangkan, empatik, dan gak kaku. Meme dan postingan lucu bisa jadi “jembatan” buat membangun keakraban dan kepercayaan di tengah tim.

Misalnya nih, kamu pemimpin sebuah komunitas belajar. Sesekali kamu kirim meme yang relate dengan kondisi mereka, soal tugas, overthinking, atau struggle belajar. Di situ, kamu udah nunjukin bahwa kamu peka, ngerti mereka, dan gak selalu pakai pendekatan formal.

Banyak meme yang justru muncul dari realita hidup sehari-hari, termasuk dalam konteks kepemimpinan. Misalnya meme tentang “pemimpin yang cuma nongol pas presentasi. Sedangkan, anggotanya cuma bisa diem & kesel”, atau “ketua yang nyuruh doang, tapi gak ngerti apa-apa. Anggotanya be like : apaan sih???” Ini bukti bahwa orang-orang juga mengamati dan menilai perilaku pemimpin, bahkan dari hal kecil.

Meme seperti ini bisa jadi cermin reflektif buat kita yang lagi belajar jadi pemimpin. Kita bisa belajar dari kritik sosial yang dibungkus dalam komedi. Jadi pemimpin itu bukan soal tampil paling depan aja, tapi soal tanggung jawab dan kesediaan buat bareng-bareng belajar dari kritik, termasuk yang disampaikan dengan cara receh.

Pemimpin yang kerjanya bagus, komunikatif, dan... recehnya dapet. Nah, ini salah satu tipe pemimpin yang cocok di era sekarang. Kenapa? Karena mereka bikin suasana jadi lebih hidup. Di tengah tekanan dan tugas segunung, kadang yang dibutuhin tim bukan tambahan kerjaan, tapi tambahan good vibes.

Tapi perlu digarisbawahi, receh yang dibutuhkan adalah receh yang tepat guna. Bukan asal bercanda atau jadi lucu-lucuan tanpa mikirin konteks. Pemimpin yang bisa ngasih suasana santai di tengah keseriusan itu biasanya lebih cepat dapet kepercayaan timnya.

Konten-konten receh yang kamu posting di media sosial juga bisa nunjukin gaya kepemimpinanmu. Bukan berarti semua hal harus dijadikan bahan pamer, tapi cara kamu merespons komentar, memposting insight, atau menyikapi tren juga bisa mencerminkan seberapa adaptif, empatik, dan terbuka kamu sebagai calon pemimpin.

Medsos bisa jadi “simulasi kepemimpinan” versi ringan. Kamu bisa belajar ngatur narasi, menyampaikan pesan yang berdampak, dan tetap menjaga etika. Bahkan, beberapa pemimpin muda sekarang justru dikenal karena gaya komunikasinya yang fun, positif, dan menghibur.

Jadi, siapa bilang belajar jadi pemimpin harus serius melulu?

Dari meme dan konten receh di media sosial, kita bisa dapet banyak pelajaran penting tentang komunikasi yang nyambung, empati digital, pentingnya kesadaran sosial, hingga kemampuan menyampaikan pesan dengan cara yang menyenangkan.

Leadership itu bukan cuma soal jabatan atau suara paling lantang di ruang rapat. Leadership itu soal gimana kamu bisa ngaruhin orang lain, bikin mereka nyaman kerja bareng kamu, dan ngajak mereka tumbuh bareng. Kadang, langkah pertama buat jadi pemimpin bukan dari podium, tapi dari forward meme yang pas di hati.

Siapa tahu, pelajaran terbesar tentang kepemimpinan justru datang dari story IG yang kamu anggap receh.


Sumber:

Nurhidayah, S. (2025, Maret 4). 8 meme kocak tentang pemimpin, bijak atau bikin tepuk jidat? IDN Times. Diakses 14 Juni 2025 dari https://www.idntimes.com/hype/humor/sofi-nurhidayah/meme-kocak-pemimpin-c1c2-01-6q5sq-kjgn6b


Ilham - CW Batch 4

Senandika Community

Senandika adalah komunitas yang bergerak pada bidang personal growth khususnya self-improvement, leadership skill and career preparation. Senandika adalah kata buatan dari dua bagian yaitu "senada" dan "unik" yang memiliki makna mencerminkan pertumbuhan,keunikan dan dinamika yang berkembang. Kata "nada" menggambarkan peningkatan secara bertahap dalam kekuatan, dimana satu nada saja tidak cukup dan membutuhkan banyak nada untuk membuatnya indah. "Nada" dapat mewakili perjalanan pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang bertahap. Sedangkan, "unik" merujuk pada sifat yang khas, istimewa atau berbeda yang dapat mewakili keunikan setiap individu dalam komunitas. Jadi, secara keseluruhan dapat diartikan sebagai perjalanan keunikan dan pertumbuhan yang menciptakan harmoni dan keindahan, sampai menghasilkan suatu karya yang memukau.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama